- berita

Perayaan Hari Raya Tilem Bagi Umat Hindu

Apa Itu Hari Raya Tilem?
Hari raya Tilem merupakan perayaan hari suci yang dirayakan oleh Umat Hindu setiap 29/30 hari sekali. Perayaan hari raya Tilem dilakukan pada saat bulan mati (Kresna Paksa), dengan posisi bulan berada di tengah-tengah antara Matahari dan Bumi sehingga langit menjadi gelap gulita di malam hari. Pada hari tersebut Umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Dewa Surya sebagai manifestasi Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa).  Hari raya Tilem erat kaitannya dengan hari raya Purnama, dimana pada kedua hari raya tersebut, Umat Hindu sama-sama melakukan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa memohon penyucian diri dan kesejahteraan. Dalam satu tahun kalender caka terdapat 12 kali perayaan hari raya Tilem yaitu sebagai berikut :

  1. Tilem Sasih Kasa atau Sasih Sarwanja
  2. Tilem Sasih Karo atau Sasih Badrawada
  3. Tilem Sasih Katiga atau Sasih Asuji
  4. Tilem Sasih Kapat atau Sasih Kartika
  5. Tilem Sasih Kalima atau Sasih Margasira
  6. Tilem Sasih Kenem atau Sasih Posya
  7. Tilem Sasih Kapitu atau Sasih Magha
  8. Tilem Sasih Kawulu atau Sasih Phalguna
  9. Tilem Sasih Kesanga atau Sasih Caitra
  10. Tilem Sasih Kedasa atau Sasih Waisaka
  11. Tilem Sasih Desta atau Sasih Jyesta
  12. Tilem Sasih Sadha atau Sasih Asadha

Apa Makna Hari Raya Tilem?
            
Bulan tilem sering diumpamakan dengan hati atau pikiran manusia yang sedang menyusut karena jika pikiran seseorang keruh dan dirasuki oleh sifat-sifat angkara murka, maka dapat dikatakan bulan tersebut dewatanya sedang menyusut menuju kegelapan (tilem). Pengaruh maya/kegelapan diumpamakan dengan bulan mati/tilem. Dalam pikiran manusia jika atma tattwa yang mendominasi maka seseorang akan menjadi bijaksana, penuh kasih sayang dan memiliki budi pekerti luhur. Namun jika maya/kegelapan yang mendominasi maka seseorang akan mudah sekali dihinggapi oleh sifat-sifat yang buruk. Perayaan hari raya Tilem dimaksudkan agar manusia dapat menumpaskan kegelapan dalam dirinya. Kegelapan tersebut tercakup dalam konsep Sad Ripu yang terdiri dari Kama (Hawa Nafsu), Krodha (Kemarahan), Lobha (Ketamakan), Moha (keterikatan), Mada (kesombongan) dan Matsarya (iri hati dan kedengkian).Menurut Lontar Purwana Tattwa Wariga, persembahan yang dilakukan pada hari raya Tilem dimaksudkan agar setiap umat Hindu yang tekun melakukan persembahyangan dan rangkaian kegiatan yadnya, pada saat meninggal, rohnya dapat terhindarkan dari jalan yang sesat (neraka) dan oleh Sang Hyang Yamadipati, roh orang tersebut dapat diberikan arah menuju swarga loka. Dalam lontar Purwa Gama, Umat Hindu dituntun agar selalu ingat dalam melaksanakan suci laksana, khususnya pada hari raya Purnama dan hari raya Tilem, untuk senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kesucian diri, karena semua makhluk hidup pada akhirnya akan kembali kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa ,tergantung dari tingkat kesucian masing-masing. Proses penyucian diri dalam lontar ini menekankan pada ‘’Suci laksana’’ karena pada pelaksanaannya memiliki makna yang tinggi, dimana telah terjadi penyatuan dari pelaksanaan Catur Yoga sehingga dapat menyucikan Stula Sarira (badan kasar), Sukma Sarira (badan halus) dan Antah Karana Sarira (Atma) yang berada dalam diri manusia.Adanya siklus hari raya Purnama dan Tilem ini sesungguhnya mengajarkan kita bahwa di dunia ini akan selalu terdapat dua sisi yang berbeda, yaitu gelap dan terang, yang jahat dan yang baik. Dua sisi yang berlawanan tersebut akan selalu berputar mengelilingi hidup manusia tanpa akhir. Dalam hal ini kita sebagai umat Hindu dapat menarik kesimpulan bahwa janganlah kita terbuai dalam kebahagiaan/kesenangan belaka ataupun selalu terpuruk dalam kesedihan, karena kedua hal tersebut bersifat sementara. Demikian sedikit ulasan terkait dengan hari raya Tilem, semoga bermanfaat.

Sumber: https://bphjabar.blogspot.com/2019/06/tilem.html

Setelah membaca, anak – anak wajib mengisi form literasi dengan menekan tautan ini di bawah ini.

About Humas Division

Read All Posts By Humas Division

2,045 thoughts on “Perayaan Hari Raya Tilem Bagi Umat Hindu

  1. Hari raya Tilem merupakan perayaan hari suci yang dirayakan oleh Umat Hindu setiap 29/30 hari sekali. Perayaan hari raya Tilem dilakukan pada saat bulan mati (Kresna Paksa), dengan posisi bulan berada di tengah-tengah antara Matahari dan Bumi sehingga langit menjadi gelap gulita di malam hari. Pada hari tersebut Umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Dewa Surya sebagai manifestasi Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa).

  2. Perayaan Hari Raya Tilem Bagi Umat Hindu
    Apa Itu Hari Raya Tilem?
    Hari raya Tilem merupakan perayaan hari suci yang dirayakan oleh Umat Hindu setiap 29/30 hari sekali. Perayaan hari raya Tilem dilakukan pada saat bulan mati (Kresna Paksa), dengan posisi bulan berada di tengah-tengah antara Matahari dan Bumi sehingga langit menjadi gelap gulita di malam hari. Pada hari tersebut Umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Dewa Surya sebagai manifestasi Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Hari raya Tilem erat kaitannya dengan hari raya Purnama, dimana pada kedua hari raya tersebut, Umat Hindu sama-sama melakukan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa memohon penyucian diri dan kesejahteraan. Dalam satu tahun kalender caka terdapat 12 kali perayaan hari raya Tilem yaitu sebagai berikut :

    Tilem Sasih Kasa atau Sasih Sarwanja
    Tilem Sasih Karo atau Sasih Badrawada
    Tilem Sasih Katiga atau Sasih Asuji
    Tilem Sasih Kapat atau Sasih Kartika
    Tilem Sasih Kalima atau Sasih Margasira
    Tilem Sasih Kenem atau Sasih Posya
    Tilem Sasih Kapitu atau Sasih Magha
    Tilem Sasih Kawulu atau Sasih Phalguna
    Tilem Sasih Kesanga atau Sasih Caitra
    Tilem Sasih Kedasa atau Sasih Waisaka
    Tilem Sasih Desta atau Sasih Jyesta
    Tilem Sasih Sadha atau Sasih Asadha
    Apa Makna Hari Raya Tilem?
    Bulan tilem sering diumpamakan dengan hati atau pikiran manusia yang sedang menyusut karena jika pikiran seseorang keruh dan dirasuki oleh sifat-sifat angkara murka, maka dapat dikatakan bulan tersebut dewatanya sedang menyusut menuju kegelapan (tilem). Pengaruh maya/kegelapan diumpamakan dengan bulan mati/tilem. Dalam pikiran manusia jika atma tattwa yang mendominasi maka seseorang akan menjadi bijaksana, penuh kasih sayang dan memiliki budi pekerti luhur. Namun jika maya/kegelapan yang mendominasi maka seseorang akan mudah sekali dihinggapi oleh sifat-sifat yang buruk. Perayaan hari raya Tilem dimaksudkan agar manusia dapat menumpaskan kegelapan dalam dirinya. Kegelapan tersebut tercakup dalam konsep Sad Ripu yang terdiri dari Kama (Hawa Nafsu), Krodha (Kemarahan), Lobha (Ketamakan), Moha (keterikatan), Mada (kesombongan) dan Matsarya (iri hati dan kedengkian).Menurut Lontar Purwana Tattwa Wariga, persembahan yang dilakukan pada hari raya Tilem dimaksudkan agar setiap umat Hindu yang tekun melakukan persembahyangan dan rangkaian kegiatan yadnya, pada saat meninggal, rohnya dapat terhindarkan dari jalan yang sesat (neraka) dan oleh Sang Hyang Yamadipati, roh orang tersebut dapat diberikan arah menuju swarga loka. Dalam lontar Purwa Gama, Umat Hindu dituntun agar selalu ingat dalam melaksanakan suci laksana, khususnya pada hari raya Purnama dan hari raya Tilem, untuk senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kesucian diri, karena semua makhluk hidup pada akhirnya akan kembali kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa ,tergantung dari tingkat kesucian masing-masing. Proses penyucian diri dalam lontar ini menekankan pada ‘’Suci laksana’’ karena pada pelaksanaannya memiliki makna yang tinggi, dimana telah terjadi penyatuan dari pelaksanaan Catur Yoga sehingga dapat menyucikan Stula Sarira (badan kasar), Sukma Sarira (badan halus) dan Antah Karana Sarira (Atma) yang berada dalam diri manusia.Adanya siklus hari raya Purnama dan Tilem ini sesungguhnya mengajarkan kita bahwa di dunia ini akan selalu terdapat dua sisi yang berbeda, yaitu gelap dan terang, yang jahat dan yang baik. Dua sisi yang berlawanan tersebut akan selalu berputar mengelilingi hidup manusia tanpa akhir. Dalam hal ini kita sebagai umat Hindu dapat menarik kesimpulan bahwa janganlah kita terbuai dalam kebahagiaan/kesenangan belaka ataupun selalu terpuruk dalam kesedihan, karena kedua hal tersebut bersifat sementara. Demikian sedikit ulasan terkait dengan hari raya Tilem, semoga bermanfaat.

  3. Hari raya Tilem merupakan perayaan hari suci yang dirayakan oleh Umat Hindu setiap 29/30 hari sekali. Perayaan hari raya Tilem dilakukan pada saat bulan mati (Kresna Paksa), dengan posisi bulan berada di tengah-tengah antara Matahari dan Bumi sehingga langit menjadi gelap gulita di malam hari. Pada hari tersebut Umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Dewa Surya sebagai manifestasi Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa).

  4. Perayaan Hari Raya Tilem Bagi Umat Hindu
    Apa Itu Hari Raya Tilem?
    Hari raya Tilem merupakan perayaan hari suci yang dirayakan oleh Umat Hindu setiap 29/30 hari sekali. Perayaan hari raya Tilem dilakukan pada saat bulan mati (Kresna Paksa), dengan posisi bulan berada di tengah-tengah antara Matahari dan Bumi sehingga langit menjadi gelap gulita di malam hari. Pada hari tersebut Umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Dewa Surya sebagai manifestasi Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Hari raya Tilem erat kaitannya dengan hari raya Purnama, dimana pada kedua hari raya tersebut, Umat Hindu sama-sama melakukan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa memohon penyucian diri dan kesejahteraan. Dalam satu tahun kalender caka terdapat 12 kali perayaan hari raya Tilem yaitu sebagai berikut :

    Tilem Sasih Kasa atau Sasih Sarwanja
    Tilem Sasih Karo atau Sasih Badrawada
    Tilem Sasih Katiga atau Sasih Asuji
    Tilem Sasih Kapat atau Sasih Kartika
    Tilem Sasih Kalima atau Sasih Margasira
    Tilem Sasih Kenem atau Sasih Posya
    Tilem Sasih Kapitu atau Sasih Magha
    Tilem Sasih Kawulu atau Sasih Phalguna
    Tilem Sasih Kesanga atau Sasih Caitra
    Tilem Sasih Kedasa atau Sasih Waisaka
    Tilem Sasih Desta atau Sasih Jyesta
    Tilem Sasih Sadha atau Sasih Asadha
    Apa Makna Hari Raya Tilem?
    Bulan tilem sering diumpamakan dengan hati atau pikiran manusia yang sedang menyusut karena jika pikiran seseorang keruh dan dirasuki oleh sifat-sifat angkara murka, maka dapat dikatakan bulan tersebut dewatanya sedang menyusut menuju kegelapan (tilem). Pengaruh maya/kegelapan diumpamakan dengan bulan mati/tilem. Dalam pikiran manusia jika atma tattwa yang mendominasi maka seseorang akan menjadi bijaksana, penuh kasih sayang dan memiliki budi pekerti luhur. Namun jika maya/kegelapan yang mendominasi maka seseorang akan mudah sekali dihinggapi oleh sifat-sifat yang buruk. Perayaan hari raya Tilem dimaksudkan agar manusia dapat menumpaskan kegelapan dalam dirinya. Kegelapan tersebut tercakup dalam konsep Sad Ripu yang terdiri dari Kama (Hawa Nafsu), Krodha (Kemarahan), Lobha (Ketamakan), Moha (keterikatan), Mada (kesombongan) dan Matsarya (iri hati dan kedengkian).Menurut Lontar Purwana Tattwa Wariga, persembahan yang dilakukan pada hari raya Tilem dimaksudkan agar setiap umat Hindu yang tekun melakukan persembahyangan dan rangkaian kegiatan yadnya, pada saat meninggal, rohnya dapat terhindarkan dari jalan yang sesat (neraka) dan oleh Sang Hyang Yamadipati, roh orang tersebut dapat diberikan arah menuju swarga loka. Dalam lontar Purwa Gama, Umat Hindu dituntun agar selalu ingat dalam melaksanakan suci laksana, khususnya pada hari raya Purnama dan hari raya Tilem, untuk senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kesucian diri, karena semua makhluk hidup pada akhirnya akan kembali kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa ,tergantung dari tingkat kesucian masing-masing. Proses penyucian diri dalam lontar ini menekankan pada ‘’Suci laksana’’ karena pada pelaksanaannya memiliki makna yang tinggi, dimana telah terjadi penyatuan dari pelaksanaan Catur Yoga sehingga dapat menyucikan Stula Sarira (badan kasar), Sukma Sarira (badan halus) dan Antah Karana Sarira (Atma) yang berada dalam diri manusia.Adanya siklus hari raya Purnama dan Tilem ini sesungguhnya mengajarkan kita bahwa di dunia ini akan selalu terdapat dua sisi yang berbeda, yaitu gelap dan terang, yang jahat dan yang baik. Dua sisi yang berlawanan tersebut akan selalu berputar mengelilingi hidup manusia tanpa akhir. Dalam hal ini kita sebagai umat Hindu dapat menarik kesimpulan bahwa janganlah kita terbuai dalam kebahagiaan/kesenangan belaka ataupun selalu terpuruk dalam kesedihan, karena kedua hal tersebut bersifat sementara. Demikian sedikit ulasan terkait dengan hari raya Tilem, semoga bermanfaat.

  5. Pingback: home for sale
  6. Pingback: relx
  7. Pingback: kardinal stick
  8. Pingback: cavapoo puppy
  9. Pingback: wow slot
  10. Pingback: funkymedia
  11. Pingback: Anonymous
  12. Pingback: legit dumps cc
  13. Pingback: beer777
  14. Pingback: ytmp3.rip
  15. Pingback: sbo
  16. Pingback: Spectrum crime
  17. Pingback: 토토밀라노
  18. Pingback: https://top8pm.in/
  19. Pingback: try here
  20. Pingback: website here
  21. Pingback: check my source
  22. Pingback: Ufabet
  23. Pingback: sig spear for sale
  24. Pingback: superslot
  25. Pingback: rajabandarq
  26. Pingback: aksara178
  27. Pingback: w88 download
  28. Pingback: buy staccato guns
  29. 🚀 Wow, this blog is like a rocket soaring into the universe of excitement! 🌌 The thrilling content here is a captivating for the imagination, sparking curiosity at every turn. 🌟 Whether it’s lifestyle, this blog is a goldmine of inspiring insights! #InfinitePossibilities Embark into this exciting adventure of imagination and let your imagination soar! 🌈 Don’t just enjoy, experience the excitement! #BeyondTheOrdinary 🚀 will thank you for this exciting journey through the dimensions of endless wonder! 🚀

  30. 💫 Wow, this blog is like a cosmic journey blasting off into the galaxy of excitement! 🎢 The mind-blowing content here is a captivating for the mind, sparking excitement at every turn. 🌟 Whether it’s technology, this blog is a goldmine of exciting insights! #MindBlown Dive into this cosmic journey of discovery and let your mind roam! 🌈 Don’t just read, experience the thrill! #FuelForThought 🚀 will thank you for this thrilling joyride through the realms of discovery! 🚀

  31. Online casinos set wagering requirements, also known as playthroughs or rollovers, that determine the amount of wagering a player must make before he or she can withdraw any winnings generated by a no deposit bonus. Casinos use these requirements to ensure fair play and prevent abuse of the bonus system. Black Lotus Casino’s no deposit bonus codes for 2023 offer players an enticing opportunity to embark on a thrilling online gambling adventure without the need for an initial deposit. With the potential to win real money, try new games, and enjoy a risk-free gaming experience, these codes have become highly coveted among online gamblers. By staying informed, understanding the terms and conditions, and taking advantage of additional promotions, players can unlock the full potential of Black Lotus Casino’s no deposit bonus codes and elevate their online gaming journey to new heights of excitement and rewards.
    https://themalachiteforest.com/community/profile/4546dccxxix5410/
    Often, online gaming enthusiasts opt to play via their mobile phones or tablets for obvious mobility reasons. This is also possible with the Mega Casino. However, it is vital to take note that Mega Casino does not make use of downloadable mobile apps, as it is the case with many other online casinos. This means that the only mobile gaming option you will have here is via their mobile site, which is essentially the desktop site, having been optimized for mobile browsing. There is no online casino that can come close to matching the versatility, customer service, game quality, and bonus offers of Mega Casino. When you take into account their partnerships with the best casino gaming providers on Earth, the largest and best collection of online slot machines, casino games, and live dealers, their second-to-none customer experience, seamless deposits and withdrawals, generous promotions and bonuses, and beautiful user interface, there can be no doubt that Mega Casino provides a uniquely spectacular online casino adventure.